Jumat, 28 September 2012

Rakoth - Planeshift (1999)


Rakoth - Planeshift (1999)

Kali ini saya akan mengulas salah satu band metal Rusia yang saya kenal dari kompilasi Voices From The Thundering Fog yang saya syukuri karena di dalamnya terdapat band-band metal hebat dari beberapa negara.

Rakoth dibentuk sejak tahun 1996, ketika di Indonesia belum bermunculan band-band melayu total dengan dandanan metal. Rakoth adalah nama karakter demigod atau setengah dewa karya penulis fantasi Rusia, N. Perumov. Rakoth adalah Master of Darkness yang tidak ingin melayani dewa-dewa muda dan berhasil mengambil alih tempat mereka. Karakternya adalah pemberontak, itulah alasan pemilihan nama ini.

Code666 Production, label rekaman Italia yang baru berdiri saat itu berhasil menemukan Rakoth. Planeshift (1999) adalah rilisan pertama mereka. Tema lirik yang diusung penuh dengan imaji fantasi. Yang saya rasakan ketika mendengar lagu favorit saya, Fear (wasn't in the Design), adanya rasa kecewa dan sedih. Beragam jenis instrumen yang digunakan terutama flute, dan gaya vokal yang dipakai memang membuat suasana fantasi, perasaan gelisah semakin terasa. Planeshift (Introduction) dan Noldor Exodus adalah rekomendasi saya selanjutnya yang berupa permainan instrumen saja.

Lagu pilihan saya selanjutnya adalah The Dark Heart of Uukrul. Lagu ini diawali dengan permainan flute dan gitar klasik hampir satu menit, disambung dengan permaian gitar dan drum yang cepat diiringi keyboard yang sering muncul disepanjang lagu. Og'Elend, Gothaur Aulendil dan Outro adalah lagu-lagu lainnya yang menjadi perhatian saya di album ini.

Rakoth tidak suka dengan pentas musik langsung. Mungkin karena rumitnya musik yang mereka mainkan akan sulit jika dipentaskan langsung. Jika saya cari di YouTube, memang cuma ada satu acara di mana mereka memainkan lagunya di hadapan penonton, dan vokalisnya tampak cukup kesulitan menjaga kualitas nyanyiannya di panggung sambil memainkan flute.

Sumber referensi:
http://www.chroniclesofchaos.com/articles/chats/1-278_rakoth.aspx
http://www.metal-observer.com/articles.php?lid=1&sid=4&id=4639

Kamis, 27 September 2012

Theater Of Tragedy

Theatre of Tragedy

Theater Of Tragedy, salah satu legenda gothic metal. Pada awal berdirinya band ini, mereka mengusung musik doom/death metal, tapi jika saya dengarkan demo mereka sepertinya tidak sepenuhnya doom. Mungkin karena temponya yang sedikit cepat, atau adanya vokal wanita yang membuat kesannya seperti gothic. Tapi suasana muram cukup terasa di album ini.

Album Aégis menandakan perubahan genre musik mereka ke atmospheric gothic metal, yang kebetulan album inilah yang membuat saya jatuh cinta dengan band ini. Suasana muram sangat terasa di album ini. Jika anda mendengarkannya, serasa langit di luar mendadak mendung dan anda tidak bernafsu untuk menjadi ceria. Sulit menemukan atmospheric gothic metal yang benar-benar mempengaruhi suasana hati anda, dan Theater Of Tragedy berhasil melakukannya. Kalau saya tidak salah, ada satu lagu dari demo mereka yang muncul kembali di album ini. Saya sempat mencoba album lainnya, tapi tidak ada yang sehebat Aégis. Album self-titled mereka bisa dikatakan nomor dua setelah Aégis. Sayangnya di album Musique dan seterusnya mereka mendalami music industrial/techno. Baru di album Storm mereka kembali ke jalur gothic dan di album Forever Is the World nuansa doom kembali terasa di lagu-lagu mereka.

Pada tahun 2001 mereka membuat album closure:live. Mereka menyatakan bubar pada 2010 dikarenakan fokus pada keluarga dan tidak sanggup lagi menjalani hidup ala rocker. Meskipun label musik mereka menarik semua dana produksi, dengan bantuan dari fans, mereka berhasil membuat DVD pertama dan terakhir mereka. Sedih juga hal seperti terjadi pada band sekelas Theater of Tragedy tapi terharu juga fans mereka berbuat sejauh itu. Andai saya bisa ikut berbuat untuk mereka pada saat itu.